Search
Close this search box.

Ar Risalah Terima Kunjungan, Ponpes Ainul Yaqin : Ar Risalah Sudah menjadi Percontohan

Share Berita:

Facebook
WhatsApp
Telegram
Email

Yayasan Waqaf Ar Risalah (YWAR) Kota Padang menerima kunjungan studi tiru dari Yayasan Pondok Pesantren Modern Ainul Yaqin Batagak Kabupaten Agam, Selasa (30/7/2024).

Rombongan dipimpin oleh ketua yayasan pondok pesantren tersebut, Bapak Asrizal.

Mereka disambut oleh Ketua YWAR Ustaz H. Arwim Al Ibrahimy, Lc., M.A., Ketua Badan Pengelola Wakaf (BPW) Ar Risalah Ustaz H. Rahimul Amin, Lc., M.A, dan sebagainya.

Ketua Yayasan Pondok Pesantren Modern Ainul Yaqin Batagak Bapak Asrizal mengatakan kunjungan ini dalam rangka mempelajari manajemen dan pengelolaan wakaf di YWAR.

Ia mengapresiasi capaian YWAR. Menurutnya, YWAR yang menaungi Perguruan Islam Ar Risalah (PIAR) sudah dikenal di mana-mana.

Hal tersebut tidak terlepas dari peran wakaf yang dikelola. YWAR pun semakin berkembang sehingga memiliki lembaga pendidikan dari jenjang raudhatul athfal, sekolah dasar, SMP, MAS, hingga perguruan tinggi.

“Ar Risalah sudah menjadi pencontohan. Kami ingin belajar bagaimana manajemen dan pengelolaan wakaf yang baik,” ujarnya.

Ketua YWAR Ustaz Arwim mengucapkan terima kasih atas kunjungan tersebut. Ia menerangkan YWAR merupakan yayasan wakaf yang berfokus pada pengembangan pendidikan.

Yayasan ini berdiri pada 2003, disusul pendirian PIAR setahun kemudian. “Sejak awal berdiri, kami para pendiri sudah berkomitmen ini adalah yayasan wakaf. Sehingga kami ikhlas untuk mengembangkan lembaga ini,” sebutnya.

Saat ini, YWAR memiliki sekitar 2.000 siswa yang tinggal di Kompleks PIAR, Kota Padang. Jumlah guru dan karyawan yang bekerja di sini mencapai sekitar 500 orang.

Ketua BPW Ar Risalah, Ustaz Rahimul mengatakan, ada sejumlah wakaf yang dikelola oleh YWAR. Pertama, wakaf uang terdiri atas wakaf uang abadi dan wakaf uang berjangka.

Kedua, wakaf melalui uang, yakni berupa wakaf tanah, wakaf masjid, wakaf pembangunan Camp Tahfiz, dan sebagainya.

Ketiga, wakaf produktif seperti sawah, kebun kelapa sawit, dan sebagainya. “Wakaf tersebut kami kelola sehingga hasilnya bisa dimanfaatkan untuk pengembangan pendidikan di Ar Risalah,” sampainya. (fru)